Rabu, 12 Oktober 2016

Dampak Kos Stickiness Pada Akurasi Prediksi Laba Pada Industri Perbankan

05.20 Posted by Unknown No comments


Berdasar model fixed effects, diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) sebesar  0,3097 (Tabel 1). Hal tersebut menunjukkan bahwa sebesar 30,97 persen variasi  pada kesalahan prediksi laba dapat dijelaskan oleh variasi pada variabel-variabel independen (STICKY, Variasi Pendapatan Bunga bersih dan operating leverage). Sementara itu, sisanya sebesar 69,03 persen dijelaskan oleh residual. Adapun nilai  Fhitung sebesar  5,576 dan signifikan secara statistik. Hal ini menunjukkan bahwa variabel-variabel independen secara serentak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
Tabel 1.
Hasil Estimasi (Fixed Effects) Model Dampak Kos Stickiness Pada Akurasi Prediksi Laba Pada Industri Perbankan
No.
Variabel
Koefisien
t-statistik
t-tabel
(α =5%)
1.
Konstanta
   1,921*
3,931
1,645
2.
AFE i,t-1
 0,038
0,521
1,645
3.
STICKY i,t
   1,249*
3,008
1,645
4.
VPBi,t
   0,405*
6,095
  1,645
5.
OPLEV i,t                 
-1,425
-1,361
 -1,645
6.
OPLEV i,t-1                 
-1,520
-1,467
 -1,645
                      Adjusted R2 =  0,3097                      Fhitung = 5,576  
                    *)  signifikan pada (α=5%)    
Berdasar di atas, maka koefisien regresi kesalahan prediksi laba tahun sebelumnya tidak signifikan. Kesalahan prediksi laba tahun berjalan tidak dipengaruhi oleh kesalahan yang sama pada tahun sebelumnya. Hal ini mengindikasikan adanya proses pembelajaran sehingga kesalahan masa lalu tidak berulang.
Selanjutnya koefisien regresi variabel STICKY bertanda positif dan signifikan dengan nilai koefisien sebesar 1,249. Hal ini berarti kenaikan kos stickiness sebesar 1 yang terjadi pada tahun berjalan akan mengakibatkan kenaikan kesalahan prediksi laba sebesar 1,249. Dengan demikian semakin tinggi kos stickiness, semakin besar kesalahan dalam prediksi laba. Kesalahan dalam prediksi baik pada saat volume aktivitas perusahaan meningkat maupun menurun, akan lebih besar pada perusahaan yang menghadapi kos stickiness. Semakin besar kesalahan dalam prediksi laba menunjukkan semakin rendahnya akurasi prediksi laba. Hal ini berarti bahwa semakin besar kos stickiness, semakin rendah akurasi prediksi laba. Temuan ini mendukung hipotesis 1  bahwa kenaikan kos stickiness berdampak pada penurunan akurasi prediksi laba.
Sementara itu, variabel operating leverage (OPLEV) tidak berpengaruh pada kesalahan dalam prediksi laba. Koefisien regresi variabel operating leverage tidak signifikan baik untuk periode satu tahun sebelumnya maupun tahun berjalan. Hal  ini diduga karena pengunaan aktiva tetap pada perbankan relatif rendah. Aktiva tetap bersifat lebih fleksibel sehingga tidak berdampak pada fluktuasi laba. Dengan demikian akurasi dalam prediksi laba relatif tinggi.
Koefisien variasi pendapatan bunga bersih (VPB) signifikan dan bertanda positif. Nilai koefisien variasi pendapatan bunga bersih sebesar 0,407 menunjukkan bahwa kenaikan variasi pendapatan bunga bersih sebesar 1 akan diikuti dengan kenaikan kesalahan prediksi laba sebesar 0,407. Sumber utama pendapatan operasional perbankan adalah pendapatan bunga. Fluktuasi dalam pendapatan bunga bersih lebih fluktuatif menyebabkan laba perbankan juga ikut berfluktuasi. Hal ini akan mengakibatkan kenaikan kesalahan prediksi laba.

0 komentar:

Posting Komentar