Selasa, 11 Oktober 2016

Kos Variabel dan Kos Tetap

17.05 Posted by Unknown 1 comment



Kos dapat diklasifikasikan berdasar perilaku kos tersebut. Perilaku kos berkaitan dengan bagaimana kos berubah sebagagi akibat perubahan aktivitas perusahaan. Manajer harus mencermati perilaku kos. Menajer yang mengetahui bagaimana perilaku kos akan dapat memprediksi kemungkinan-kemungkinan perubahan kos yang akan terjadi. Sebaliknya manajer yang membuat keputusan tanpa mengetahui bagaimana perilaku kos di perusahaannya akan menemui kesulitan.
Dalam literatur akuntansi kos disebutkan klasifikasi kos berhubungan dengan input/output yaitu kos variabel, kos tetap dan kos semi-variabel. Proporsi kos tetap, kos variabel dan kos semi variabel yang ada dalam perusahaan disebut sebagai struktur kos. Sebuah perusahaan mungkin saja memiliki sejumlah kos tetap namun hanya ada sedikit kos variabel. Sebaliknya di perusahaan lain, sebagian besar kos yang dihadapi adalah kos varibel dan hanya sejumlah kecil kos yang sifatnya tetap.
Kos Variabel 
Kos variabel merupakan kos yang totalnya berhubungan langsung dengan perubahan input/output secara proposional. Apabila akitivitas perusahaan meningkat 10 %, maka kos variabel juga akan naik sebesar 10%. Kos variabel bersifat konstan per unit, sedangkan total kos variabel meningkat sesuai dengan peningkatan aktivitas perusahaan. Kos makan yang dihadapi sebuah hotel merupakan kos variabel. Kos makan per tamu besarnya tetap, sedangkan total kos makan akan meningkat proporsional dengan jumlah tamu
Kos tetap

Sementara itu  kos tetap tidak dipengaruhi perubahan aktivitas perusahaan. Kos sewa gudang tidak bergantung berapa jumlah barang yang berada di gudang tersebut. Oleh karena besarnya total kos tetap tidak mengalami perubahan, maka kos tetap per unit (output) akan turun seiring dengan kenaikan jumlah unit (output) tersebut. Kos sewa gudang per unit barang akan turun seiring dengan kenaikan jumlah barang yang berada di gudang tersebut.
Sering kali, kos tetap berkaitan dengan kapasitas karena kos ini timbul sesuai dengan kapasitas yang dimiliki gedung, mesin dan peralatan lain yang diperlukan untuk beroperasinya perusahaan. Kos tetap akan meliputi committed fixed cost dan discreationary fixed cost. karakteristik commited fixed cost adalah bersifat jangka panjang dan tidak dapat dikurangi walaupun dalam jangka pendek tanpa meninggalkan dampak untuk jangka panjangnya. Walaupun kegiatan operasional perusahaan berkurang (missal terjadi resesi atau krisis), namun commited fixed cost tetap. Sekali manajemen memutuskan commited fixed cost, maka posisi perusahaan menjadi terikat (terkunci) dengan keputusan tersebut selama beberapa tahun. Untuk itu perusahaan perlu berhati-hati dalam membuat keputusan tentang commited fixed cost dengan berupaya memanfaatkan sumber daya yang secara secara efektif dan efisien.Commited fixed cost berkaitan dengan investasi dalam fasilitas dan peralatan misalnya depresiasi gedung dan per alatan, asuransi dan gaji bagi top manajemen.
Berbeda dengan commited fixed kos, karakteristik discreationary fixed kos pada umumnya muncul dalam jangka pendek (kurang dari 1 tahun). Di samping itu discreationary fixed kos dapat dikurangi dan diatur dengan meminimumkan dampaknya dalam jangka panjang. Perbedaan pokok dengan commited fxed cost adalah bahwa discreationary fixed cost tidak menjadikan manajemen perusahaan terikat (terkunci) dengan keputusan tersebut. Discreationary fixed cost (managed fixed cost) muncul akibat keputusan manajemen untuk pengadaan barang dan jasa yang sifat kosnya tetap misalnya advertensi, research, dan public relation.   Besarnya discreationary fixed cost ini lebih mudah untuk diubah daripada commited fixed cost.
Kos Semi-variabel 
Adapun kos semi variabel merupakan kos yang memiliki unsur kos variabel dan kos tetap. Mixed cost juga dikenal sebagai kos mixed. Suatu perusahaan yang menyewa lisensi akan membayar sejumlah fee terkait dengan penggunaan lisnesi tersebut. Lisensi fee ini besarnya tetap. Akan tetapi, di samping membayar lisensi tersebut, maka pada umumnya, perusahaan juga masih menanggung kos yang sifatnya variabel sesuai dengan jumlah output.
Dalam dunia nyata terdapat sejumlah elemen yang merupakan kos semi variabel.  Misal penyediaan Sinar X di sebuah rumah sakit merupakan kos semi variabel.  Kos pengadaan peralatan dan gaji bagi operator adalah kos tetap. Sementara itu kos dalam pengadaan film dan listrik merupakan kos variabel. Demikian pula halnya dengan perusahaan jasa penerbangan. Kos perawatan (maintanance) merupakan kos tetap karena untuk perawatan pesawat pada umumnya perusahaan sudah terikat kontrak. Akan tetapi kos pengadaan suku cadang (spare part), minyak pelumas dan ban merupakan kos variabel.  Dalam hal ini sejumlah kos tetap menunjukkan kos minimum agar service tersedia dan dapat dipergunakan. Sementara itu kos variabel menunjukkan jumlah konsumsi yang aktual.

1 komentar:

  1. assalamualaikum ibu ...bolehkah saya meminta materi akuntansi biaya tentang proses costing ? saya masih blm paham dengan metode fifo ... trimakasih :)

    BalasHapus