Kos dapat diklasifikasikan berdasar
perilaku kos tersebut. Perilaku kos berkaitan dengan bagaimana kos berubah
sebagagi akibat perubahan aktivitas perusahaan. Manajer harus mencermati
perilaku kos. Menajer yang mengetahui bagaimana perilaku kos akan dapat
memprediksi kemungkinan-kemungkinan perubahan kos yang akan terjadi. Sebaliknya
manajer yang membuat keputusan tanpa mengetahui bagaimana perilaku kos di
perusahaannya akan menemui kesulitan.
Dalam literatur akuntansi kos
disebutkan klasifikasi kos berhubungan dengan input/output yaitu kos variabel,
kos tetap dan kos semi-variabel. Proporsi kos tetap, kos variabel dan kos semi
variabel yang ada dalam perusahaan disebut sebagai struktur kos. Sebuah
perusahaan mungkin saja memiliki sejumlah kos tetap namun hanya ada sedikit kos
variabel. Sebaliknya di perusahaan lain, sebagian besar kos yang dihadapi
adalah kos varibel dan hanya sejumlah kecil kos yang sifatnya tetap.
Kos Variabel
Kos variabel merupakan kos yang totalnya berhubungan langsung dengan
perubahan input/output secara proposional. Apabila akitivitas perusahaan
meningkat 10 %, maka kos variabel juga akan naik sebesar 10%. Kos variabel
bersifat konstan per unit, sedangkan total kos variabel meningkat sesuai dengan
peningkatan aktivitas perusahaan. Kos makan yang dihadapi sebuah hotel
merupakan kos variabel. Kos makan per tamu besarnya tetap, sedangkan total kos
makan akan meningkat proporsional dengan jumlah tamu
Kos tetap
Sementara itu kos tetap tidak dipengaruhi perubahan
aktivitas perusahaan. Kos sewa gudang tidak bergantung berapa jumlah barang
yang berada di gudang tersebut. Oleh karena besarnya total kos tetap tidak
mengalami perubahan, maka kos tetap per unit (output) akan turun seiring dengan
kenaikan jumlah unit (output) tersebut. Kos sewa gudang per unit barang akan
turun seiring dengan kenaikan jumlah barang yang berada di gudang tersebut.
Sering kali, kos
tetap berkaitan dengan kapasitas karena kos ini timbul sesuai dengan kapasitas
yang dimiliki gedung, mesin dan peralatan lain yang diperlukan untuk
beroperasinya perusahaan. Kos tetap akan meliputi committed fixed cost dan
discreationary fixed cost. karakteristik commited fixed cost adalah bersifat jangka
panjang dan tidak dapat dikurangi walaupun dalam jangka pendek tanpa
meninggalkan dampak untuk jangka panjangnya. Walaupun kegiatan operasional
perusahaan berkurang (missal terjadi resesi atau krisis), namun commited fixed
cost tetap. Sekali manajemen memutuskan commited fixed cost, maka posisi
perusahaan menjadi terikat (terkunci) dengan keputusan tersebut selama beberapa
tahun. Untuk itu perusahaan perlu berhati-hati dalam membuat keputusan tentang
commited fixed cost dengan berupaya memanfaatkan sumber daya yang secara secara
efektif dan efisien.Commited fixed cost berkaitan dengan investasi dalam
fasilitas dan peralatan misalnya depresiasi gedung dan per alatan, asuransi dan
gaji bagi top manajemen.
Berbeda dengan
commited fixed kos, karakteristik discreationary fixed kos pada umumnya muncul
dalam jangka pendek (kurang dari 1 tahun). Di samping itu discreationary fixed
kos dapat dikurangi dan diatur dengan meminimumkan dampaknya dalam jangka
panjang. Perbedaan pokok dengan commited fxed cost adalah bahwa discreationary
fixed cost tidak menjadikan manajemen perusahaan terikat (terkunci) dengan
keputusan tersebut. Discreationary fixed cost (managed fixed cost) muncul
akibat keputusan manajemen untuk pengadaan barang dan jasa yang sifat kosnya
tetap misalnya advertensi, research, dan public relation. Besarnya discreationary fixed cost ini lebih
mudah untuk diubah daripada commited fixed cost.
Kos Semi-variabel
Adapun kos semi
variabel merupakan kos yang memiliki unsur kos variabel dan kos tetap. Mixed
cost juga dikenal sebagai kos mixed. Suatu perusahaan yang menyewa lisensi akan
membayar sejumlah fee terkait dengan penggunaan lisnesi tersebut. Lisensi fee
ini besarnya tetap. Akan tetapi, di samping membayar lisensi tersebut, maka
pada umumnya, perusahaan juga masih menanggung kos yang sifatnya variabel
sesuai dengan jumlah output.
Dalam dunia nyata
terdapat sejumlah elemen yang merupakan kos semi variabel. Misal penyediaan Sinar X di sebuah rumah
sakit merupakan kos semi variabel. Kos
pengadaan peralatan dan gaji bagi operator adalah kos tetap. Sementara itu kos
dalam pengadaan film dan listrik merupakan kos variabel. Demikian pula halnya
dengan perusahaan jasa penerbangan. Kos perawatan (maintanance) merupakan kos
tetap karena untuk perawatan pesawat pada umumnya perusahaan sudah terikat
kontrak. Akan tetapi kos pengadaan suku cadang (spare part), minyak pelumas dan
ban merupakan kos variabel. Dalam hal
ini sejumlah kos tetap menunjukkan kos minimum agar service tersedia dan dapat
dipergunakan. Sementara itu kos variabel menunjukkan jumlah konsumsi yang
aktual.
assalamualaikum ibu ...bolehkah saya meminta materi akuntansi biaya tentang proses costing ? saya masih blm paham dengan metode fifo ... trimakasih :)
BalasHapus