Pengembangan
konsep kos stickiness memberikan
dasar bagi eksplorasi mengapa dan bagaimana perilaku kos berdampak pada akurasi
prediksi laba. Balakrishnan, et al.
(2004) berpendapat bahwa utilisasi kapasitas mempengaruhi respons manajer
terhadap perubahan volume aktivitas. Apabila utilisasi kapasitas tinggi,
manajer tidak mungkin segera mengurangi sumber daya pada saat terjadi penurunan
volume aktivitas. Manajer berpandangan bahwa penurunan volume aktivitas hanya
bersifat sementara. Sebaliknya, apabila utilisasi kapasitas rendah maka manajer
cenderung mengurangi jumlah sumber daya pada saat volume aktivitas menurun.
Manajer berpandangan bahwa penurunan aktivitas ini akan berlangsung dalam waktu
yang lama. Dengan demikian, apabila utilisasi kapasitas tinggi maka respons
manajer terhadap penurunan volume aktivitas lebih kecil daripada respons
manajer terhadap kenaikan volume aktivitas ekuivalen. Hal ini akan menyebabkan
terjadinya kos stickiness.
Utilisasi
kapasitas yang tinggi menyebabkan terjadinya kos stickiness. Manajer tidak dapat melakukan penghematan biaya
sebagaimana manajer yang tidak menghadapi kos stickiness. Hal ini berarti prediksi laba pada perusahaan yang
menghadapi kos stickiness lebih rendah
daripada prediksi laba pada perusahaan yang tidak menghadapi kos stickiness. Kesalahan prediksi laba baik
pada saat volume aktivitas turun maupun volume aktivitas naik akan lebih besar
pada perusahaan yang memiliki kos stickiness
tinggi daripada perusahaan dengan kos stickiness
rendah. Kesalahan dalam prediksi laba meningkat seiring dengan semakin
tingginya kos stickiness. Dengan
demikian semakin tinggi kos stickiness,
semakin kecil akurasi prediksi laba.
Bu Windy, semisal menambah karyawan tidak tetap saat kebanjiran pesanan katering termasuk fenomena kos stickiness tidak ya bu? Terimakasih
BalasHapus